JAKARTA/JOMBANG, 11 Desember 2025 – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 7 Jombang kembali mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional. Madrasah ini secara resmi dianugerahi penghargaan Adiwiyata Nasional 2025 oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).
Penghargaan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Nomor 2920 Tahun 2025. Penyerahan trofi dan piagam dilakukan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Kamis (11/12/2025).
Integrasi Agama dan Lingkungan Pencapaian ini bukan hanya seremonial, melainkan pengakuan atas konsistensi MAN 7 Jombang dalam menerapkan konsep Ekoteologi. Konsep ini mengintegrasikan nilai-nilai spiritual keagamaan dengan aksi nyata pelestarian lingkungan.
Beberapa program unggulan yang menjadi pilar penilaian meliputi:
- Manajemen Sampah Terpadu: Pengelolaan bank sampah dan pemilahan sampah organik-anorganik.
- Zona Hijau Produktif: Optimalisasi Green House dan penerapan Urban Farming di lahan terbatas.
- Dakwah Lingkungan: Kampanye mimbar Jumat dan media sosial yang menyisipkan pesan menjaga bumi sebagai bagian dari iman.
Tanggapan Pimpinan Madrasah Kepala MAN 7 Jombang, Masrukhin, menyebut penghargaan ini sebagai kado akhir tahun yang istimewa bagi seluruh civitas akademika. Ia menekankan bahwa Adiwiyata adalah soal pembentukan karakter, bukan hanya lomba.
"Penghargaan Adiwiyata Nasional ini membuktikan bahwa benih budaya peduli lingkungan telah tumbuh subur di madrasah kami. Kami ingin memastikan siswa memahami bahwa menjaga alam adalah amanah Allah SWT dan bagian tak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim. Ini adalah titik awal menuju keberlanjutan, bukan garis finis," tegas Masrukhin.
Senada dengan itu, Ketua Tim Adiwiyata MAN 7 Jombang, Khodijah, menyampaikan rasa syukurnya atas kerja keras tim yang solid.
“Alhamdulillah, ini adalah buah dari kolaborasi seluruh warga madrasah baik guru, pegawai, siswa, dan orang tua. Kedepannya, kami berkomitmen memperkuat kurikulum berbasis ekoteologi dan memperluas dampak aksi lingkungan ke masyarakat sekitar madrasah,” ujarnya.
Dengan predikat Sekolah Adiwiyata Nasional 2025, MAN 7 Jombang kini bersiap melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Adiwiyata Mandiri, sembari terus menjaga bumi sebagai manifestasi pengabdian kepada Sang Pencipta.(Hms)
MAN 7 Jombang Raih Adiwiyata Nasional 2025, Kukuhkan Posisi sebagai Pionir Ekoteologi Madrasah
JAKARTA/JOMBANG, 11 Desember 2025 – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 7 Jombang kembali mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional. Madrasah ini secara resmi dianugerahi penghargaan Adiwiyata Nasional 2025 oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).
Penghargaan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Nomor 2920 Tahun 2025. Penyerahan trofi dan piagam dilakukan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Kamis (11/12/2025).
Integrasi Agama dan Lingkungan Pencapaian ini bukan hanya seremonial, melainkan pengakuan atas konsistensi MAN 7 Jombang dalam menerapkan konsep Ekoteologi. Konsep ini mengintegrasikan nilai-nilai spiritual keagamaan dengan aksi nyata pelestarian lingkungan.
Beberapa program unggulan yang menjadi pilar penilaian meliputi:
- Manajemen Sampah Terpadu: Pengelolaan bank sampah dan pemilahan sampah organik-anorganik.
- Zona Hijau Produktif: Optimalisasi Green House dan penerapan Urban Farming di lahan terbatas.
- Dakwah Lingkungan: Kampanye mimbar Jumat dan media sosial yang menyisipkan pesan menjaga bumi sebagai bagian dari iman.
Tanggapan Pimpinan Madrasah Kepala MAN 7 Jombang, Masrukhin, menyebut penghargaan ini sebagai kado akhir tahun yang istimewa bagi seluruh civitas akademika. Ia menekankan bahwa Adiwiyata adalah soal pembentukan karakter, bukan hanya lomba.
"Penghargaan Adiwiyata Nasional ini membuktikan bahwa benih budaya peduli lingkungan telah tumbuh subur di madrasah kami. Kami ingin memastikan siswa memahami bahwa menjaga alam adalah amanah Allah SWT dan bagian tak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim. Ini adalah titik awal menuju keberlanjutan, bukan garis finis," tegas Masrukhin.
Senada dengan itu, Ketua Tim Adiwiyata MAN 7 Jombang, Khodijah, menyampaikan rasa syukurnya atas kerja keras tim yang solid.
“Alhamdulillah, ini adalah buah dari kolaborasi seluruh warga madrasah baik guru, pegawai, siswa, dan orang tua. Kedepannya, kami berkomitmen memperkuat kurikulum berbasis ekoteologi dan memperluas dampak aksi lingkungan ke masyarakat sekitar madrasah,” ujarnya.
Dengan predikat Sekolah Adiwiyata Nasional 2025, MAN 7 Jombang kini bersiap melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Adiwiyata Mandiri, sembari terus menjaga bumi sebagai manifestasi pengabdian kepada Sang Pencipta.(Hms)





